top of page

Blog

Articles, Info, Updates, and other Good Stuff

Karya tulis mantan mahasiswa di Amerika bocor diInternet

Updated: Aug 20, 2019

"Tidak clickbait namun sebuah kesengajaan untuk berbagi" — ardybad.


Hai! Dalam tulisan kali ini saya akan share salah satu tugas saya sewaktu menempuh pendidikan di Seattle, USA. Tujuan dari pada artikel kali ini untuk berbagi pengalaman mengintip tugas seperti apa yang dibebankan kepada saya dulu. Menariknya, kalian akan saya tampilkan copy-an tugas saya secara full-version dihalaman ini. Jadi, kalian bisa intip struktur penulisannya, bahasanya, dan sumber-sumbernya. Perlu diketahui bahwa tulisan ini murni hasil karya saya dan belum pernah dibagikan dimanapun! kecuali database kampus saya. Proses pengimputan tugas inipun difilter melalui Blackboard, sebuah database pengecek plagiarisme, sehingga karya saya ini jauh daripada plagiarisme. Dan, tentunya kredibel!


Hampir semua makalah yang saya buat selama studi bukan hanya menulis tentang opini dan karangan pribadi saja. Namun, didukung juga dengan penelitian serta sumber – sumber ilmiah yang mendukung ide/hipotesis penulis. Merupakan sebuah tantangan tersendiri dimana kita sebagai mahasiswa berpikir secara kritis, mengeksplorasi, mencari, membuktikan ide-ide atau opini kita, dan menyalurkannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang diuji kelayakan ilmiahnya oleh para professional.


Transaksi dan perilaku bisnis secara global adalah fenomena yang tidak dapat dihindari lagi bagi kita sebagai negara yang cukup terbuka dengan budaya-budaya asing
Illustrasi Masyarakat Global

Tulisan yang saya bocorkan😁 ini adalah salah sebuah tugas kelas dari salah satu mata kuliah saya diawal – awal program MBA di Amerika. Global Business Communication and Research adalah satu dari beberapa mata kuliah yang saya ambil di summer quarter. Pada dasarnya, mata kuliah ini membahas tentang dinamika dan isu komunikasi dalam dunia bisnis secara international. Ya! Saya juga membahas beberapa hal tentang Indonesia kok, karena seingat saya waktu itu yang orang Indonesia dikelas itu cuma saya (bangga tapi sedih juga sih😁). Langsung saja kita lihat laporan tentang riset singkat saya mengenai Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam suatu organisasi. Perlu diketahui, tugas ini tidak bisa digeneralisasi dengan mengklaim bahwa laporan seperti ini yang akan kamu kerjakan terus selama studi MBA di Amerika. NO! akan banyak pengalaman berbeda dari setiap courses, projects, atau sekolahnya.


Dengan perkembangan teknologi, komunikasi, dan infrastruktur yang makin terjangkau, Amerika menjadi salah satu negara maju yang diburu oleh banyak mahasiswa/i dan calon mahasiswa/i dari segala penjuru dunia. China dan India merupakan contributor pelajar terbesar untuk amerika, menurut statistik. Kenyataanya, selama belajar di US saya tidak pernah lepas dari pengalaman berinteraksi secara internasional baik dengan orang lokal maupun dari berbagai negara yang ada distatistik tadi. Melalui laporan ini, saya diminta melakukan penelitian melalui interview dengan beberapa professional yang domisili aslinya bukan dari US.

ree

ree

ree

Dari sekian banyak professional yang saya interview, 4 responden, yang suka rela menceritakan pengalaman hidup mereka secara komprehensif, saya rampungkan, dalam exhibit 1, menjadi 6 pertanyaan dengan maksud mengeksplore:


  1. Strategy mereka untuk beradaptasi diperusahaan tempat mereka bekerja

  2. Strategy untuk menciptakan lingkungan yang terbuka dalam perusahaan

  3. Peluang dan tantangan dalam berkolaborasi dengan keberagaman

  4. Strategy mereka bekerja dengan orang lain yang memiliki kepribadian berbeda dengan mereka

  5. Pandangan mereka tentang prejudice dan stereotype

  6. Strategy mereka dalam bernegosiasi dengan rekan kerja yang berbeda kultur-budaya

ree
Exhibit 1. Rangkuman Hasil Interview Dengan Para Responden

ree

Melihat secara kristis poin – poin tentang pandangan responden mengenai intercultural communication, saya menyimpulkan jawaban-jawaban mereka dan mencari tahu dan mem-pairing-nya dengan fenomena-fenomena kepemimpinan dalam sektor bisnis internasional yang meliputi:


a. Menghadapi komunikasi bisnis secara umum;

Dalam berkomunikasi, khususnya dalam sebuah tim, perlakuan setiap anggota dalam tim sangatlah krusial untuk menciptakan suasana yang nyaman dalam lingkungan kerja. Temuan saya mengungkapkan bahwa pertemuan grup, yang diatur sebagai sarana khusus untuk menyambut tim dari berbagai latar belakang, dapat menciptakan interkomunikasi antar budaya dalam tim tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga harus didukung dengan kecakapan tiap anggota tim untuk mengerti perkataan, ekspresi, dan jestur yang menunjukan bahwa setiap anggota sungguh-sungguh berusaha membangun relasi dan meningkatkan kualitas kerja dalam pertemuan grup tersebut tanpa pandang bulu.


b. Komunikasi bisnis international dalam keberagaman;

Dengan mencampurnya keanekaragaman budaya dari berbagai negara, kemampuan untuk mengerti satu perspektif yang sama dapat menjadi tantangan tersendiri. Faktanya, seorang eksetukif wajib mampu mengambil keputusan dari berbagai informasi yang ada baik secara internal maupun ekternal dari organisasi yang dia pimpin. Jika tidak ada kejelasan yang signifikan, isu antar personal akan banyak terjadi dalam fenomena ini. Beruntung, para professional yang saya interview mengungkapkan mereka belajar untuk bisa memahami kondisi ini; dan, fenomena ini justru menjadi ajang pengembangan diri bagi mereka dilevel perusahaan.


c. Pengembangan dan Pengaturan pesan antar budaya serta aturan-aturan budaya demi terwujudnya komunikasi dan hubungan antar budaya;

Pesan dan aturan dalam hal ini bukan hanya merujuk pada komunikasi antar tim (karyawan) dan management, tapi pengendalian konflik internal organisasi/perusahaan. Perushaan tidak hanya harus bisa menginspirasi karyawannya untuk bekerja lebih baik, tapi juga mengerti masalah-masalah internal dan mencegah hal itu terjadi. Khususnya bagi perusahaan yang mempunyai karyawan dari berbagai NEGARA!


Menurut para ahli, ketika individu-individu, yang berbeda warga negara, bertemu, mereka akan berdiam diri dulu bahkan belum memulai negosiasi. Professional yang "sadar" dengan situasi dan berpengalaman akan mencari keuntungan dengan mencari hal-hal umum yang dapat didiskusikan untuk tujuan mencari poin-poin menarik yang memungkinkan kedua pihak menyukainya. komunikasi non-verbal juga hal yang umum diperhatikan oleh para professional untuk mengerti bagaimana kondisi lawan bicara mereka dalam menerima sinyal komunikasi sebelum tahap negosiasi. Menurut responden dari interview-interview yang saya lakukan, berkolaborasi dengan rekan kerja dari berbagai negara terasa lebih ringan bila tercipta rasa penerimaan, menjadi pendengar yang baik, dan komunikasi tentang perbedaan jalan pikiran dalam perusahaan mereka.

ree

ree

ree

d. Menghadapi prejudice dan stereotype dalam diri dan kelompok dalam perusahaan multi-kultur;

Prejudice dan stereotype bisa terjadi bukan hanya dalam ruang lingkup internasional saja, antar suku bangsa sendiripun sudah banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dua poin ini menciptakan suatu generalisasi gambaran umum dalam pikiran individu tentang seseorang dari mana dia berasal, suku, agama, ras, warna kulit, atau negara yang mana 100% adalah hasil subjektifitas dari sang pelaku prejudice dan stereotype ini. Tidak semua generalisasi gambaran ini buruk; faktanya, ada juga yang positif. Tapi, kecenderungannya memang negatif.


Tindakan prejudice dan stereotype ini dalam dunia profesional, bagi para responden, dianggap sesuatu yang buruk. Mereka sangat vokal tentang isu ini jika terjadi dalam lingkungan kerja mereka dan saling mendukung untuk meniadakan konflik ini.

e. Bernegosiasi dalam keberagaman.

Dalam negosiasi satu bangsa dan satu bahasa saja bisa sangat sulit dan panas sekali. Bayangkan dengan yang berbeda negara. Secara jelas para responden memaparkan bahwa kejelasan mengenai masalah yang dihadapai, alternatif-alternatif, dan goal yang akan dicapai adalah elemen-elemen yang selalu mereka utamakan untuk menjadi jembatan dalam memahami dan bernegosiasi dengan semua rekan kerja. Berikutnya, para interviewee akan mendesign dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ketika proses negosiasi dirasa mulai stuck dari pada mencoba mengkonfrontasi lawan negosiasi mereka.

ree

ree

ree

ree

Kesimpulan umum dari tugas ini untuk KAMU adalah, masyarakat dunia, termasuk kita, dengan profesionalitas tinggi, telah sadar dan menerima bahwa kehidupan ini tidak bisa lepas dari interasi global. Kemampuan kita memahami orang lain dan kesungguhan untuk tumbuh berkembang dalam karir dan kehidupan yang beraneka ragam juga akan bermanfaat pada diri sendiri. Selain itu kemajuan teknologi dan infrastruktur haruslah membuat kita sadar bahwa kita akan lebih mudah terkoneksi dengan 6 miliar individu yang berpotensi membantu kita mewujudkan impian dan keinginan kita.


Terima kasih sudah membaca dan semoga kalian pembaca belajar sesuatu dari tulisan ini. Kalau tulisan ini bermanfaat untuk kamu, kamu boleh SIMPAN dan BAGIKAN untuk teman-teman atau saudara kamu. Saya yakin mereka akan berterimakasih karena kamu peduli dengan pengembangan intelektualitas mereka.

Referensi tulisan:

ree

ree

Comments


Copyright© 2019

ardybad

  • Instagram
  • Facebook ardybad
  • LinkedIn Social Icon
bottom of page